BANGKASELATAN, CERAPAN.ID – Ratusan masyarakat berantusias menyaksiakan atraksi barongsai gabungan dari Kota Toboali dalam penyabutan perayaan Imlek 2574 Kongzili tahun 2023, di depan balai wisata Kota Toboali Kabupaten Bangka Selatan. Sabtu malam (21/1/2023).
Tim barongsai yang melakukan gebrakan pada malam imlek ini, tergabung dalam Cabang Olahraga (Cabor) dari suatu organisasi Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (Fobi) yang dinaungi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bangka Selatan.
Ketua Cabor Fobi Basel Wendi melalui Fendra Sugara Koordinator lapang mengatakan bahwa momentum prayaan imlek ini memang sudag setiap tahun dilakukan atraksi-atraksi menarik.
“Jadi malam ini merupakan gerakan dari Cabor Fobi Basel yang tergabung dari 3 Tim yakni Barongsai Benteng Selatan, Sepulah Dewa dan Nam Chiang. Kita bersama melakukan berbagai atraksi ataupun skil dari barongsai untuk menyabut perayaan imlek 2023 ini,” kata Fendra.
“Walaupun sempat hujan dan terhenti sesaat tak membuat semangat para pemain untuk menampilkan atraksi terbaik dari masing-masing pemain dan saya sangat berterimakasih kepada seluruh pemain barongsai dengan tekat yang luar biasa ini. Saya bersyukur hujan rintik juga tak mambuat penonton mundur untuk menyaksikan penampilan dari barongsai kami,” tambahnya.
Dirinya menyebutkan juga bahwa atraksi yang dilakuan ada 4 grub yang memainkan dengan berbagai Tema dari Tim masing-masing.
“Iya, kami menampilkan 4 grub dalam permainan dengan berbagai tema seperti halnya tema tradisional dengan membagikan mainan lato-lati dan tema Tiang (Tonggak) membagikan jeruk yang di dalam berikan uang senilai 500 ribu kepada penonton serta jeruk yang dibagikan itu tidak semuanya berisi tetapi hanya beberapa saja,” sebut Fendra.
Selain itu, Fendra juga menjelaskan permaian dari barongsai sendiri memang setiap tahun nya dilakukan pada saat peraya imlek bisanya didepan Kelenteng Dewa Sakti simpang teladan.
“Memang antraksi dimalam imlek seperti ini sudah tradisi china biasa kami memainkannya di Klenteng Dewa Sakti dan juga bisanya setiap tim barongsai akan melakukan atrakasi datang kerumah-rumah,” jelasnya.
Kemudian Fendra menuturkan perlu semua orang tahu pemain barongsai bukan hanya dari orang china saja tapi berbagai agama.
“Saya beritahuan juga, pemain dari barongsai bukan hanya orang china saja tetapi ada pemain beragama islam, kristen dan Budha. Sebagai Contoh pemain Barongsai juara dunia beberapa tahun lalu pemain depan beragama islam dan belakang budha. Jadi barongsai bukan hanya sekedar tradisi lagi akan tetapi sudah cabor semua orang bisa mengikuti atau ingin menjadi atlet dari cabor tersebut,” tuturnya. (Tcc)