TOBOALI, CERAPAN.ID – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bangka Selatan (Basel) menggelar Konferensi Pers terkait rehabilitasi penyalahgunaan Narkoba pada teriulan Januari sampai Oktober 2023, di Kantor BNNK Bangka Selatan, Senin (30/10/2023).
Press Release yang dipimpin langsung oleh Kepala BNN Basel, Eka Agustina didampingi para staf BNN Basel lain tersebut terdapat 21 orang yang sedang menjalani rehab jalan terkiat penyalahgunaan Natkotika ini di Basel.
Pada kesempatan itu, Kepala BNN Basel, Eka Agustina mengatakan bahwa dari Januari sampai Oktober 2023 sudah ada 21 orang yang menjalani rehab jalan.
“Sebenarnya capaian target BNNK Basel ini, semula ditargetkan hanya 20 pasien saja untuk direhabilitasi, akan tetapi belum satu tahun sudah ada 21 orang yang menjalani rehab jalan, tentunya sudah melebihi target kami,” katanya.
Menurutnya, semua ini merupakan sebuah kesadaran masyarakat yang sudah mulai meningkat terkait bahaya mengkomsumsi narkoba.
“Kita sangat bersyukur sekali pada tahun ini meski melebihi target, artinya masyarakat mulai sadar akan bahayanya kita sudah memakai narkoba. Jadi target yang lebih ini bukannya menandakan bahwa di Basel termasuk tinggi angka pengguna narkoba, tetapi sebuah kesadaran masyarakat yang mana, pernah memakai narkoba namun sulit berhenti. Nah, dengan kesadarannya dari pada berurusan dengan hukum lebih baik menjalani rehabilitasi,” tutur Eka.
Selain itu, Eka menjelaskan bahwa dari 21 pasien yang ditanggani BNNK Basel terdiri dari 13 orang dari Polres Basel, 7 orang dari Voluntary, sedangkan 1 orang lagi dari hasil Skrinning Intervensi Lapangan (SIL).
“Setelah ditelusuri dari data yang kami daptakan terdapat 3 wilayah di Basel yang terbilang masuk dalam rawan atau waspada yakni, Kelurahan Toboali, kelurahan Ketapang, dan Kelurahan Teladan. Pasalnya juga banyak pasien rehabilitasi berasal dari ketiga wilayah tersebut,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, BNNK Basel telah melakukan berbagai upaya pencegahan terkait penyalahgunaan narkoba, bahkan pihaknya menjalin kerjasama dengan Pemkab Basel, lembaga bahkan instansi dengan turut andil dalam event maupun kegiatan tersebut.
“Contohnya, seperti program Aik Bakung pihaknya menjalin kerjasama dengan Kesbangpol Basel dengan mendirikan stand khusus, guna memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk segera sembuh jika masih ketergantungan atas penggunaan narkoba, sehingga tidak secara langsung berhubungan dengan hukum,” ungkap Eka.
“Langkah – langkah pencegahan atas ketergantungan atau sosialisasi bahaya narkoba terus dilakukan, bahkan kita langsung turun ke Desa – Desa dengan harapan Basel bisa zero terkait rehabilitasi narkoba ini,” pungkasnya. (Tcc)