TOBOALI, CERAPAN.ID – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini Bangka Selatan (PAUD Basel) Elizia Riza Herdavid, menghadiri sekaligus membuka acara Diklat Implementasi Kurikulum Merdeka, untuk Satuan Pendidikan PAUD (TK dan KB) di Gedung Nasional Toboali, Selasa (1/8/2023).
Diklat Implementasi Kurikulum Merdeka atau pemantapan penyusunan kurikulum operasional pada TK dan KB tersebut diinisiasi Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Basel yang diketuai Ibu Eni Yuniarsihdan didukung oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) yang diketuai Ibu Heni Marlena.
Dengan tujuan sebagai Implementasi penerapan Kurikulum Merdeka, dengan menyusun kurikulum khususnya pada tingkat PAUD, guna mengembangkan kurikulum operasional yang kontekstual dan relevan bagi Satuan Pendidikan, terutama bagi peserta didik dalam mencapai profil pelajar Pancasila dan pembelajaran yang mengacu pada standar kompetensi Lulusan, artinya kurikulum ini nantinya berpusat pada peserta didik itu sendiri.
Adapun diklat tersebut sudah berlangsung selama 3 (tiga) hari, tepatnya pada Selasa (1/8/2023) sampai dengan Kamis (3/8/2023) yang diikuti sebanyak 119 peserta dari seluruh Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik TK dan KB se-Basel.
Bunda PAUD Basel, Elizia Riza Herdavid, menjelaskan bahwa pendidikan PAUD merupakan salah satu pondasi bagi tumbuh kembangnya anak untuk memperoleh masa depan bangsa yang lebih baik.
“Apalagi di zaman serba maju dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat ini selain berdampak positif, ada juga yang berdampak negatif. Nah, kita sangat perlu memberikan pengajaran yang diarahkan untuk membentengi moral anak-anak bangsa khusunya yang ada di Basel,” jelas dia.
“Dimulai dengan memberikan pendidikan usia dini yang disesuaikan dengan kondisi dan tuntutan perkembangan zaman saat serta konsep kurikulum merdeka, bukan berarti anak-anak tidak diberi aturan dalam proses belajar namun anak diberikan kebebasan lebih untuk memilih bakat dan cara belajar mereka,” tambah Elizia.
Selanjutnya, Elizia mengungkapkan dengan kurikulum tersebut anak-anak dapat sangat nyaman bermain sambil belajar, dengan bertujuan untuk mengasah minat serta bakat pada anak sejak dini.
“Tentunya kurikulum ini dianggap sangat sesuai diterapkan untuk jenjang PAUD, bahwa mereka sangat nyaman bermain sambil belajar, serta kurikulum merdeka sendiri bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak-anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karena itu berbagai kegiatan diklat, workshop dan seminar bagi guru menjadi bagian yang terpisahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” ungkapnya.
Lalu, ia mengatakan sangat apresiasi kepada IGTKI dan Himpaudi Basel yang telah menggagas kegiatan diklat ini.
“Saya apresiasi sekali kepada IGTKI dan Himpaudi Basel atas terselenggaranya diklat ini, tentunya kegiatan sangat penting sekali untuk mengasah minat dan bakat anak-anak sejak dini khususnya yang ada di Basel,” kata Elizia.
Kemudian Elizia berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi guru PAUD yang ada di Basel.
“Melalui gelaran kegiatan ini. Saya berharap dapat meningkatkan kompetensi guru PAUD di Basel, supaya bisa menciptakan proses pembelajaran yang berpihak pada murid seperti yang diamanahkan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara,” harapnya.
Dalam acara tersebut diisi oleh Narasumber dari IGTKI Babel, Ibu Arjuna dan Ibu Syarifah Leny Sobri, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Perwakilan IGTKI Babel, Pengawas TK Basel, Pokja Bunda PAUD Basel, Pengurus IGTKI Basel dan Pengurus HIMPAUDI Basel. (Tcc)