Bupati Basel Bantah Bawahannya Terjaring Razia di Tempat Karaoke dan Diduga Simpan Pil Ekstasi, Riza: Itu Tidak Benar

TOBOALI, CERAPAN.ID – Bupati Bangka Selatan (Basel), Riza Herdavid angkat bicara, usai salah satu ASN nya yang berinisial (AD) seorang Kabag Kesra Pemkab Basel terjaring razia di tempat hiburan malam, Karaoke di Kota Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada, Sabtu (10/12/2023) malam.

Saat dilakukan konfirmasi pesan singkat WhatsApp, Bupati Riza mengatakan bahwa, berita yang beredar di media nasional Detik.com itu tidak benar.

“Tidak benar itu, itu salah, saat ini tengah diluruskan di Polda NTB,” kata Riza, Minggu (11/12/2023) malam.

Riza dengan tegas meminta media Detik.com tersebut untuk mengklarifikasi kejadian sebenarnya.

“Kelak beliau (AD) yang luruskannya ok, intinya salah beritanya,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pejabat ASN Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Bangka Selatan (Basel) terjaring razia di salah satu tempat karaoke di Kota Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (11/12/2023) malam.

Baca Juga  Presiden Jokowi Dukung Kebebasan Pers Ciptakan Jurnalisme Berkualitas

AD seorang Kabag Kesra di Pemkab Basel diduga terlibat menggunakan pil yang diduga ekstasi di tempat karaoke itu.

Saat dihubungi oleh media ini, AD mengatakan jika awal mula kejadian itu saat dirinya bersama Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Basel, FR dan AK seorang ASN di Pemkab Basel mengunjungi tempat hiburan malam usai melaksanakan study komperasi di Dinas Perikanan kota Mataram.

“Awal kejadian ini bermula saat kami pergi dinas luar ke Dinas Perizinan Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, FR, Plt Dinas Lingkungan Hidup, AG dam seorang ASN AK,” kata AD, Minggu (11/12/2023).

Baca Juga  Atlet Tinju Putri Dulang Medali Emas Perdana untuk Basel

“Usai melaksanakan kegiatan, kami menonton konser band Radja di Lombok dan pulang ke hotel pukul 21.30 WITA dan sesampai di hotel kawan-kawan mau mengajak makan dan karaoke, yakni AK dan FR,” sambungnya.

Ia mengklaim, bahwa ia bersama rekan-rekan lainnya hendak mau makan di resto tersebut dan sudah mengetahui adanya razia di lokasi yang kebetulan resto merangkap tempat karaoke.

“Kami tahu ada razia di lokasi itu, baru masuk kami sudah ditahan dan tidak dibolehkan keluar oleh petugas di tempat karaoke,” ungkapnya.

Menurut AD, ia masih bersikap biasa saat ada razia, kendati ia mengetahui di dalam tas miliknya ada pil jenis Dimenhydrinate untuk obat anti muntah dan mual.

Baca Juga  Jelang Pilkada, Bupati Riza Perpanjang Jabatan 34 Kades di Basel Selama 2 Tahun

“Karena kami tidak kenapa-kenapa, jadi kami santai dan juga di tes urine kami negatif nah saat periksa dalam tas ada obat anti mual untuk memancing obat Dimenhydrinate,” ujarnya.

Ketika dilakukan penggeledahan dan ditemukan obat tersebut dan dilakukan pengecekan oleh alat petugas dan itu mirip pil ekstasi.

“Obat itu juga dicek ke BPOM NTB. Hasilnya besok dari BPOM. Sekarang ini saya masih di tahan di ruangan penyidik Ditresnarkoba Polda NTB belum dibolehkan pulang sampai menunggu hasil BPOM NTB,” terangnya. (Tcc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *