Cegah Penyakit Diare di Musim Kemarau, Dinkes Basel Tergetkan 1000 Batuta Penerima Imunisasi Rotavirus 

TOBOALI, CERAPAN.ID – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit akan menargetkan 1000 Bayi Bawah Dua Tahun (Baduta) penerima Imunisasi Rotavirus di wilayah Kabupaten Bangka Selatan.

 

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKPPKB Basel Slamet Wahidin bahwa di Tahun 2023 ini, pihaknya menarget 1000 penerima Imunisasi Rotavirus di Basel.

 

“Pemberian imunisasi Rotavirus ini sudah diberikan dan Alhamdulilah, sudah ada puluhan anak usia bawah dua tahun atau Batuta yang sudah di imunisasi di Basel,” kata Slamet, Senin (9/10/2023).

 

Selain itu, Slamet juga menyampaikan bahwa pemberian imunisasi tersebut secara serentak sudah dilakukan sejak pertengahan Agustus 2023 kemarin.

 

“Kalau pemberian imunisasi Rotavirus untuk daerah lain, sudah dilaksanakan secara serentak sejak pertengahan Agustus 2023 kemarin. Akan tetapi kita Basel baru awal September dan sudah ada penerima sekitar 20 Batuta yang sudah di imunisasi,” ujarnya.

 

Baca Juga  DKPPKB Basel Lakukan Mobile VCT pada 62 PSK di Lokalisasi Blakjak Toboali

Tidak hanya itu, Ia menjelaskan pihaknya akan fokus pada anak usia 8 sampai 16 minggu atau usia dua, tiga dan empat bulan.

 

“Sebab berdasarkan penelitian bahwa umur tersebut rentan akan terkena diare dan bisa menyebabkan meninggal dunia. Apalagi di musim kemarau dengan suhu panas yang begitu ekstrem saat ini, tentunya penyakit musiman seperti diare itu, menjadi yang paling utama dan lebih cepat berkembang biak pada bakteri tersebut” jelas Slamet.

 

“Terutama pada makanan dan minuman yang tidak disimpan dengan baik. Oleh sebab itu, imunisasi ini langkah preventif mencegah Batuta terkena penyakit diare. Saat ini, Tim medis kita sudah sejak sebulan terakhir melakukan penyuntikan imunisasi Rotavirus sebagai langkah pencegahan terkena penyakit diare berat,” lanjut Slamet.

 

Baca Juga  Sat Polairud Polres Basel Minta Penambang Ilegal di Laut Permis Berhenti

Diungkapkan Slamet bahwa, perlu diketahui masyarakat Basel, virus Rotavirus adalah jenis virus yang dapat menginfeksi saluran pencernaan.

 

“Terutama lambung, usus halus, dan usus besar, infeksi virus ini dapat menimbulkan berbagai gangguan sistem pencernaan pada semua kalangan usia tetapi virus ini lebih sering terjadi pada anak – anak usia dibawah dua tahun,” ungkapnya.

 

Ia menyebutkan, penularannya dapat terjadi melalui jalur fecal-oral, misalnya melalui kontak dengan tangan atau benda lain yang terkontaminasi feses yang mengandung Rotavirus, sehingga secara tidak sengaja masuk ke mulut.

Baca Juga  Jelang Pemilu, Ribuan Surat Suara Rusak hingga Kekurangan

 

“Ada juga yang keluar melalui feses penderita diare yang dapat mengkontaminasi seperti makanan, minuman, serta benda-benda yang ada di sekitar dengan mudah atau rentan menurkannya. Jadi pentingnya menggunakan sabun antiseptik, untuk cuci tangan, serta ketika keluar dari toilet atau fasilitas umum,” sebut Slamet.

 

Untuk itu, Slamet mengajak masyarakat untuk membawa anaknya melakukan Imunisasi Rotavirus ke Puskesmas maupun Posyandu terdekat guna mencegah terjadinya penyakit diare tersebut.

 

“Terpenting juga tetap mengedepankan pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), karena masih menjadi langkah efektif pencegahan diare pada anak di usia 8 sampai 16 minggu, dua, tiga dan empat bulan,” pungkasnya. (Tcc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *