TOBOALI, CERAPAN.ID – Sejumlah pelajar dan para guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Toboali Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), telah berhasil mengubah sampah bekas menjadi berbagai barang kerajinan dan pupuk organik.
Adapun sampah bekas yang dikelolah siswa-siswi beserta guru SMPN 5 Toboali tersebut seperti botol pelastik bekas yang dikelolah menjadi kursi dan meja serta beberapa barang bekas lainnya dibuat menjadi pupuk organik dan pupuk kompos.
Tentunya kereativitas yang dilakukan pihak SMPN 5 Toboali itu, mendapat apresiasi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Basel karena dianggap telah berhasil mengelolah sampah secara mandiri.
Kepala DLH Basel Hepi mengatakan bahwa sangat apresiasikan atas kereativitas dari pengolahan sampah yang dilakukan bapak kepala sekolah beserta guru dan siswa-siswi SMP Negeri 5 Toboali.
“Kami sangat apresiasi sekali apa yang sudah dilakukan oleh bapak kepala sekolah beserta guru dan siswa-siswi SMP Negeri 5 Toboali terkait penanganan sampah yang sudah berhasil mengelolah sampah menjadi kerajinan sehingga menjadi nilai jual,” kata Hepi Senin (10/4/2023).
Selain itu, Hepi menyebutkan tentunya hal ini sudah mulai terlihat keberhasilan yang dilakukan oleh para guru dan anak-anak di SMPN 5 Toboali ini, dalam melakukan penanganan sampah bekas.
“Jadi memang dari awal kita sudah bersama-sama dengan pihak SMPN 5 Toboali terkait penangan masalah sampah dan sangat kebetulan waktu itu Kepala sekolah SMPN 5 Toboali ada keranjang sampah yang dicetuskan olehnya pada saat, DLH sedang menjalankan program go to school sehingga kedunya saling terkoneksi programnya dalam penanganan dan pengelolahan sampah,” sebut dia.
Tidak hanya itu, dirinya menjelaskan bahwa dari dinas DLH mempunyai progam go to school dengan cara turun langsung ke sekolah-sekolah yang ada di Basel dalam rangka pembinaan tentang penanganan sampah dan kebetulan SMPN 5 Toboali ini adalah salah satu sekolah adiwiyata.
“Karena beberapa minggu lalu kami sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan terkait sekolah adiwiyata. Kami sangat spot sekali kereativitas dari anak-anak SMPN 5 Toboali. Mungkin bukan hanya DLH saja tetapi besar kemungkinan juga dari dinas-dinas lainnya,” jelas Hepi
Kemudian Hefi berharap kreativitas dari anak-anak SMPN 5 Toboali menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah yang ada di Basel terkait pengelolah sampah.
“Harapan kkami dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi motivasi bagi kita semua termasuk juga dilingkungan sekolah tentunya hal ini harus menjadi motivasi kepada sekolah-sekolah lainnya untuk melakukan halnya sama dalam pengelolah sampah,” harapan Hepi. (Tcc)