BANGKASELATAN, CERAPAN.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) kucurkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp11, 7 miliar di tahun 2022 guna pembangunan fisik tingkat PAUD hingga sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah Kabupaten Bangka Selatan, Jum’at (25/11/2022).
Pembangunan fisik oleh Dindikbud Kabupaten Basel tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah-sekolah yang memang benar-benar membutuhkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Basel.
Seperti halnya yang dikatakan Plt Kepala Dindikbud Basel, Elfan Rulyadi bahwa pihaknya mengelola DAK Tahun 2022, berupa banguna fisik maupun fasilitas sekolah dari jenjang Paud hingga SMP.
“Untuk bantuan DAK ini kami dari Dindikbud hanya mengelola saja, untuk kebutuhannya sesuai permintaan pihak sekolah melalui aplikasi Dapodikdas. Seperti ditingkat paud selain ruang kelas juga dibangun Alat Permainan Edukatif (APE) untuk anak-anak,” ungkap dia.
“Kalau yang SD itu terdiri dari ruang guru, rumah dinas guru, laboraturium, alat Teknologi Ilmu Komputer (TIK), sama juga dengan SMP. Tetapi SMP ada tambahan lab biologi dan fisika, akan tetapi pihak sekolah yang memang sudah mengajukan sesuai kebutuhan dari sekolah tersebut,” tambah Elfan.
Lalu Elfan menyebutkan bahwa bantuan DAK ini dikeluarkan oleh pemerintah pusat, untuk membantu sarana pendukung yang ada di sekolah.
“Bantuan DAK ini kita khususkan pembangunan fisik sekolah jadi anggaran itu memang diberikan kepada sekolah agar digunakan sesuai dengan apa yang di inginkan. Jangan sampai disalah gunakan, karena DAK ini kan memang diajukan pihak sekolah sesuai dengan permintaan. Karena DAK ini juga pengambilnya dari data dapodik. Jadi dia memang sekolah yang punya operator dapodik mereka itulah yang menginput apa yang sekolah butuhkan,” sebut Elfan.
Selain itu, Elfan mengatakan bahwa operator dapodik mereka juga ngitungnya sistem sekolah itu sendiri misalnya nginput anak sekolah itu ada 300 siswa dan 20 rombel dan termasuk ruang kelas.
“Jadi memang penentuannya dari pusat sudah memantau makanya tadi saya sebutnya Dindikbud hanya mengelola karena kami bukan sifatnya membagi tetapi data sekolah tersebut dari dapodik. Artinya pusat yang menentukan sekolah mana yang mendapatkan dana tersebut. kami tinggal mengelola dan dikasih berbentuk uang tunai lalu kami tinggal mengelola serta nominal dan log put nya itulah dari mereka,” kata Elfan.
Kemudian dirinya menjelaskan selain bantuan DAK Dindikbud Basel pada tahun 2022 ini, telah menyalurkan bantuan kepada sekolah melalui program APBD dan Kemen PUPR.
“Ya tahun ini kami bukan hanya dapat bantuan DAK saja untuk sekolah-sekolah, akan tetapi ada dua bantuan lainnya yang kita salurkan dan Alhamdulillah semua sedang proses pengerjaan dan ketiga anggaran yang disalurkan oleh pemerintah ini, dapat memenuhi kebutuhan sekolah yang memiliki kekurangan secara fisik,” jelas Elfan.
Elfan berharap dengan adanya bantuan fisik untuk sekolah ini, tidak ada lagi sekolah yang mengalami kerusakan ataupun tidak layak.
“Harapan kami ya kita berikan secara bertahap tidak bisa langsung semua terealisasi, semoga kedepan bantuan-bantuan dari pemerintah bisa disalurkan ke sekolah. Jangan sampai nanti kita temukan sekolah yang tidak layak, ataupun sekolah yang masih banyak kekurangan,” harapan Elfan.
Tidak hanya itu, menurut Elfan pihak pemerintah daerah terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Basel terutama dalam dunia pendidikan. Anak-anak harus tetap sekolah dan jangan ada putus sekolah kedepannya.
“Kami dari Pemkab Basel terus berupaya dan berusaha serta yakin semua bantuan bisa kita salurkan, bukan hanya untuk sekolah saja tapi kepada peserta didik kita juga bantu. Semua harus sekolah dan tidak ada yang putus sekolah, kita siapkan bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat untuk siswa-siswi di Kabupaten Basel ini,” ungkap Elfan. (Tcc)