Dinkes Basel Pastikan 201.346 Masyarakat Harus Dapat Obat Pencegah Penyakit Kaki Gajah

TOBOALI, CERAPAN.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) berkomitmen eliminasi penyebaran penyakit kaki gajah, di Kabupaten Bangka Selatan.

Komitmen tersebut dengan mencanangkan program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) kepada masyarakat khususnya Basel yang akan menyasar sebanyak 201.346 jiwa untuk mendapatkan obat dari pencegahan filariasis atau kaki gajah ini. Sebelumnya di 2006, Pemkab Basel telah melaksanakan kegiatan POPM, dan sampai saat ini Basel belum eliminasi penyakit kaki gajah.

Kepala DKPPKB Basel, dr Agus Pranawa mengatakan bahwa POPM Filariasis adalah program pemberian obat pencegahan massal untuk penyakit filariasis atau kaki gajah untuk seluruh penduduk yang berusia 2 sampai 70 tahun, dan berdasarkan tinggi badannya dari orang tersebut.

Baca Juga  HUT ke 73 Polairud, Polres Basel Gelar Tabur Bunga dan Donor Darah di Dermaga Labuh PPI Sadai

“Kebijakan ini seiring dengan pelaksanaan program POPM filariasis yang sudah mulai diterapkan, dan ditargetkan dapat memutus mata rantai penyebaran penyakit kaki gajah di Basel. Sesuai dengan data terdapat 201.346 jiwa penduduk yang menjadi sasaran program POPM, mulai usia 2 sampai 70 tahun,” kata Kepada DKPPKB Basel, dr Agus Pranawa.

Menurut Agus, dari total 201.346 orang menjadi sasaran program POPM tersebut, Pemkab Basel ditargetkan harus mampu mencakup sebesar 65 persen atau sebanyak 70.477 orang yang mengikuti program POPM.

Baca Juga  Pelestarian Lingkungan dan Keberlanjutan SDA Jadi Fokus Pasangan Beramal

“Sementara untuk sebaran sasaran program POPM dibagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok usia 2 sampai 5 tahun sebanyak 10.086 orang yang terdiri dari 5.234 orang laki-laki dan 4.852 orang perempuan,” jelas dia.

“Sedangkan untuk kelompok usia 5 sampai 70 tahun sebanyak 191.260 orang, rinciannya kurang lebih ada 98.597 orang laki-laki dan 92.663 orang perempuan. Masyarakat yang menjadi sasaran POPM ini akan meminum obat pencegahan filariasis sebanyak satu kali setiap tahunnya atau selama dua tahun berturut-turut,” tambah Agus.

Agus menyebutkan, petugas maupun Kader Puskesmas sudah mulai bergerak dengan turun ke kelapangan memberikan obat kepada masyarakat.

Baca Juga  Besok, DPPP Basel Sediakan 7 Ton Pangan Beras Murah di Laut Nek Aji Toboali

“Obat tersebut harus diminum di depan petugas, sehingga progam ini diharapkan dapat berjalan efektif nantinya,” sebutnya.

Terakhir, ia mengungkapkan bahwa temuan kasus penderita penyakit Filariasis atau kaki gajah yang terjadi di Basel sudah mencapai 12 orang. Kemungkinan jumlah penderita kaki gajah bisa bertambah jika tidak segera ditangani.

“Penyakit kaki gajah apabila pasiennya tidak kronis tidak akan ketahuan, karena itu kami ingin masyarakat terbebas dari penyakit kaki gajah dengan gencar melaksanakan program POPM agar masyarakat yang tidak ada gejala pun bisa terdeteksi negatif jika dilakukan pemeriksaan darah,” tutup Agus. (Tcc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *