TOBOALI, CERAPAN.ID – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Selatan (DLH Basel) melakukan pemangkasan dahan pohon disekitaran jalan raya Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Rabu (5/7/2023).
Tujuan utama dari pemangkasan itu, untuk memberikan rasa aman kepada penggunan jalan, dikarenakan dahan pohon ditepi jalan telah menjuntai ke badan jalan yang dikhawatirkan dahan tesebut patah atau tumbang akibat daun terlalu rimbun yang dapat membahayakan pengguna jalan yang sedang melintas.
Saat dilonfirmasi, Kepala DLH Basel, Hefi Nuranda mengatakan pemangkasan pada dahan pohon di sekitaran kota Toboali untuk mengoptimalkan penataan sekaligus menjaga keselamatan dan keamanan bagi warga terutama pengguna jalan umum.
“Ya, DLH Basel telah melakukan pemangkasan dan penebangan pohon yang dinilai akan membahayakan pengguna jalan raya sekaligus juga untuk penataan agar pohon peneduh jalan lebih rapi dan indah di pandang,” kata Hefi, Kamis (6/7/2023).
Selain itu, Hefi menyebutkan sudah rutin dilakukan beberapa bulan ini dengan lokasi pemangkasan pohon di jalan-jalan utama kota Toboali. Seperti di jalan sudirman, teladan dan jalan jalur dua perkantoran Pemkab Basel.
“Jadi sebenarnya kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan, kami juga masih ada kendala pada sarana dan prasarana terutama di mobil crena, selama ini kami di bantu oleh Dinas Perhubungan Basel,” sebut dia.
“Itupun harus menunggu giliran penjadwalan pemakaian mobil crena dari mereka sehingga pemangkasan pohon yang kami lakukan secara bertahap tidak bisa sekaligus dikerjakan,” tambah Hefi.
Menurut Hefi, DLH Basel saat ini terus bekerja dalam melaksanakan pemangkasan kurang lebih sekitar 1.000 pohon. Terutama di jalan yang perlu dipangkas baik itu yang ada di jalan kota Toboali maupun di komplek perkantoran pemkab Basel.
“Kami DLH Basel dalam hal ini akan tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dan harus pandai mengatur waktu, karena banyaknya jumlah pohon yang sudah layak dipangkas,” pungkasnya.
Untuk itu, dirinya berharap, kepada seluruh masyarakat dan pihak-pihak yang mengajukan permohonan pemangkasan pohon untuk bersabar, karena alat yang dimiliki DLH masih terbatas.
“Saya meminta kepada masyarakat pohon peneduh jangan di bunuh dengan di racun atau dengan mengupas kulit pohon karena jika pohon mati, bukan hanya menyulitkan saat pemangkasan dan penebangan tetapi juga sangat membahayakan masyarakat sekitar dan pengguna jalan,” harap Hefi. (Tcc)