BANGKASELATAN, CERAPAN.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) menggelar konsultasi publik revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW) terkait ketidaktaatan atau pelanggaran terhadap RTRW yang sudah mencapai diatas 40 persen dan kajian lingkungan hidup yang strategis untuk ruang lingkup Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 di Gedung Serbaguna, Selasa (13/12/2022).
Kepala Bappelitbangda Basel, Herman menyampaikan pihaknya sudah memulai revisi RTRW sejak tahun 2021 dan tahun 2022 dan tahun 2023 nantinya Pemkab Basel akan support terkait masalah anggaran hingga kegiatan-kegiatan pemerintah Desa guna mendukung penyelesaian batas-batas wilayah desa.
“Jadi untuk tahun 2023 mendatang, kami masih menunggu dan setelah mendapatkan kabar dari teman-teman Pemdes di Basel itu, setidaknya tidak mencapai 100 persen tetapi ada beberapa desa yang sudah harus diselesaikan,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Basel Achmad Ansyori memalui Sub Koordinator Penataan Ruang dinas PUPR Basel, Rian Ganesha mengatakan kegiatan ini dilakukan merupakan salah satu tahapan penting, karena ini merupakan rangkaian pada tahun 2019 yang sudah dilakukan peninjauan kembali dari perda nomor 6 tahun 2014 terkait RTRW, dan untuk hasil peninjauan kembali pada tahun 2019 kemarin, pelanggaran ketidaktaatan di Basel terhadap RTRW itu sudah mencapai diatas 40 persen.
“Maka dari itu wajib hukumnya bagi pihak Pemkab Basel untuk mencabut perda yang sudah ada sehingga kegiatan revisi ini dilakukan, salah satu rangkaian dari kegiatan untuk pencabutan perda itu, dengan pencabutan pasti otomatis berubah, ketika itu ada perubahan titik tata ruangnya, karena memang selama 2014 sampai 2022 dinamika pembangunan Kabupaten Basel sudah banyak berubah,” kata dia.
“Tentunya kita bisa lihat perubahan dari daerah Basel mungkin dulunya tidak mengenali adanya budidaya perikanan di sekitar Kecamatan Tukak Sadai atau tambak, maka sekarang sudah begitu besar terutama juga yang ada di wilayah Toboali,” tambahnya.
Rian Ganesha mengungkapkan bahwa paling dominan dari sektor yang memiliki potensi besar dalam menentukan pembangunan menyeluruh di daerah atau Basis, mungkin tidak terlalu banyak perubahan, dikarenakan sektor unggulan dari daerah Basel yakni perikanan, pariwisata dan pertanian itu tetap menjadi sektor unggulan.
“Tentunya kami akan tekankan bagaimana konsistensi kita dari potensi sektor-sektor kompetitif tadi bisa lebih kita maksimalkan kedepannya. Komitmen sangatlah perlu dalam perencanaan 20 tahun nanti, sehingga tentunya lebih maksimal dalam pembangunan tata ruang di ruang lingkup daerah Basel,” ungkapnya.
Dalam acara yang digelar oleh Pemkab Basel, dihadiri Kepala Bappeda Basel, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup(DLH) Heppi, Asisten Setda Basel, para Kepala OPD Pemkab Basel, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Basel, Camat, beberapa Kepala Desa atau mewakili dan Lurah serta tamu undangan lainnya. (Tcc)