Nelayan Toboali Selamatkan Nyawa 8 ABK KLM Berkah Pandawa Setia Usai Terombang Ambing di Tengah Laut Maspari

TOBOALI, CERAPAN.ID – Kapal Layar Motor (KLM) Berkah Pandawa Setia asal Provinsi Kepulauan Riau mengalami bocor lambung kapal di perairan laut Maspari, Sumatera Selatan, Selasa (18/7/2023) malam sekira Pukul 22.00 WIB.

Kapal bermuatan 50 ball baju-baju bekas dan 400 ton sagu itu hendak menuju Pelabuhan Sunda Kelapa, Tj. Priok Jakarta Utara dari Selat Panjang, Kabupaten Meranti,  Provinsi Riau.

Setiba di perairan laut Maspari ke tengah sekitar 50 mil, kapal yang perakitan tahun 2020 itu dihantam ombak ganas setinggi 3 meter.

Beruntung, Kapten Kapal dan 8 anak buah kapal (ABK) yakni Endri, Hendri, Endri, Endra, Aprizal, Topik serta Edison berhasil diselamatkan nelayan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali yang tengah melintas di lokasi tenggelamnya KLM Berkah  Pandawa Setia.

Baca Juga  Baru Semalam, Even Pariwisata Bekecak "Sumbang" Setengah Ton Sampah Tanpa Retribusi dari Penyelenggara

Kapten Kapal KLM Berkah Pandawa Setia, Arianton (43) menyebutkan, saat terjadi kebocoran lambung kapal, 4 unit mesin pompa sedot sudah dikerahkan, tapi air tak kunjung menyusut.

“Jadi pompa kita itu sudah aktif semua ketiga-tiganya dan termasuk pompa induk jadi ada empat, tapi nampaknya air itu tidak susut malahan tambah banyak,” kata Arianton.

Kendati demikian, pihaknya tidak mengetahui persis dimana titik posisi kebocoran kapal tersebut. Ia pun memastikan kebocoran diduga terjadi di lambung depan kapal.

“Dimana bocornya itu kita kurang tahu, bisa-bisa mungkin didepan, karena kalau dibelakang setelah dicek tidak ada tanda-tanda kebocoran kapal,” sebutnya.

Baca Juga  Ratusan Peserta Ramaikan Timah Archery Competition 2024, Perpani: PT Timah Pionir Menggerakkan Olahraga Panahan di Babel

Ia juga membantah jika kapal yang ia nahkodai tersebut kelebihan muatan, karena menurut penuturan Arianton kapal ini baru keluar dari dok 3 tahun lalu.

“Kapal ini keluarnya itu sekitar tahun 2020 berarti baru 3 tahun, karena ini memang kapal baru tapi karena ombaknya besar hampir 3 meter. Sebenarnya itu kita sudah putar balik dan jarak yang kita tempuh itu sebetulnya  146 mil dan posisi kita masih tinggal 95 mil, jadi kepala kamar mesin (KKM) naik dan melapor bahwa airnya itu tambah naik,” terang Arianton.

Setelah mengecek langsung ke bawah ruang mesin nampak airnya sudah makin naik, dan memutuskan untuk memutar balik.

“Kemudian KKM balik lagi naik ke atas bilang bahwa itu lantai-lantainya sudah timbul, jadi kapal itu jalan terus lantaran air banyak dan mesin hidup tapi tidak mau berputar lagi,” terangnya.

Baca Juga  Sanen Penambang TI Selam Tewas Ditimpa Batu di Laut Penganak, Albert: Ditangani Satpolairud Polres Babar

Ia pun bersama 8 ABK lainnya mengucapkan terima kasih kepada Nelayan Tanjung Ketapang yang telah menyelamatkan nyawa mereka.

Sementara, Nelayan Tanjung Ketapang, Bondan menyebutkan bahwa yang menemukan para korban itu rekannya.

“Sebetulnya yang menemukan itu rekan saya beda kapal, karena kami tujuannya pulang jadi kami yang mengambil dan mengantar ke sini,” pungkasnya.

Terpantau, sejumlah tim gabungan yang terdiri dari Polairud Polres Basel, Danposmat Al Toboali, Basarnas serta masyarakat setempat ikut membantu evakuasi para kru kapal yang selamat. (Tcc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *