TOBOALI, CERAPAN.ID – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Basel) terus melakukan inovasi serta bertransformasi menciptakan pelayanan berbasis digitalisasi guna memaksimalkan pelayan publik agar lebih efisien dan tepat sasaran khususnya kepada masyarakat Bangka Selatan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Plh Seketaris Daerah (Sekda) Basel Hefi Nuranda, pada saat Peresmian Layanan Aplikasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Basel Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan lll Tahun 2023, di Gedung Comand Centre Basel, Selasa (21/11/2023).
“Ya, memang saat ini Pemkab Basel terus berupaya melakukan akselerasi peningkatan pelayan publik dengan digitalisasi, agar tepat sasaran. Sehingga dapa berdampak kepada langsung masyarakat luas,” ungkap Hefi, Jum’at (24/11/2023) saat di konfirmasi melalui via pesan WhatsApp.
Selain itu, Hefi mengatakan bahwa pelayanan berbasis digital ini, akan terus di kebut guna mengikuti perkembangan jaman yang saat ini, hampir semuanya serba digital.
“Alhamdulilah, kami terus mengembangkan layanan berbasis digital dan baru-baru ini Pemkab Basel telah meluncurkan lima inovasi aplikasi dari beberapa perangkat daerah di lingkungan Pemkab Basel,” kata dia.
“Antara lain, Sipras atau Sistem Informasi Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Kantor, Peci Resam atau Pembuatan Chip Kartu Retribusi Sampah, Sipelakat akronim Sistem Pelaporan Masyarakat, Sipeta alias Sistem Informasi Pengelolaan Data Kepegawaian dan E-SKM atau Elektronik Survei Kepuasan Masyarakat,” lanjut Hefi.
Kedati demikian, Hefi menjelaskan bahwa transformasi digital dalam pelayanan publik akan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan.
“Penyelenggaraan sistem pelayanan publik berbasis elektronik yang baik, maka akan dapat juga menaikkan indeks-indeks lain secara paralel, seperti persepsi korupsi, kemudahan berbisnis, hingga penegakan hukum,” jelasnya.
Dirinya menyebutkan, dengan adanya pelayanan berbasis digital ini, mempunyai dampak pelayanan publik yang sesuai era perkembangan jaman.
“Sehingga dapat terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, pendekatan pola pelayanan yang dilakukan juga sudah harus bergeser ke pola jemput bola. Pastinya semua akan kita dimulai dengan cara memastikan penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik dan teknologi informasi. Jadi kunci untuk mempercepat kinerja birokrasi yang dibutuhkan di era globalisasi ini adalah efisiensi penyediaan layanan publik, transparansi dan aksesibilitas,” sebut Hefi.
Kemudian, Hefi berharap dengan adanya SPBE ini, dapat membantu pemerintah mempermudah dalam urusan pelayanan publik, ke depannya. Beberapa aplikasi ini dapat diterapkan oleh semua masyarakat, Imbasnya meningkatkan kepercayaan dan kesejahteraan masyarakat secara luas.
“Jadi penerapan inovasi seperti ini adalah untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, sehingga seiring dengan perkembangan teknologi pelayanan juga harus mulai bertransformasi,” harapnya. (Tcc)