Pemkab Basel Pastikan Sapi Bebas dari PMK, Narudin: Peternak Lebih Waspada

TOBOALI, CERAPAN.ID – Penyakit infeksi atau virus yang bersifat akut dan menular sering menyerang mulut dan kuku (PMK) pada jenis hewan sapi sudah dipastikan terbebas atau zero oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan (Basel).

 

Kepastian terbebasnya penyakit PMK pada jenis hewan sapi tersebut. Setelah dilakukan pengecekan keseluruh kadangan ternak yang ada dibeberapa Kecamatan di daerah Basel oleh Kabid Pertenakan dari Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Basel.

 

Kabid Pertenakan, DPPP Basel, Narudin mengatakan bahwa kasus PMK di Basel sama sekali sudah tidak ditemukan sapi yang terjangkit penyakit tersebut.

Baca Juga  Peringati Hari Juang TNI AD 2023, Kodim 0432 Gandeng PMI Basel Gelar Donor Darah

 

“Jadi sejumlah rumah ternak sapi yang ada dibeberapa kecamatan setelah kami survei, sama sekali sudah tidak ditemukan lagi sapi yang terjangkit PMK dan sudah terhitung pada september tahun 2022 lalu ketidak adanya penyakit ini pada hewan sapi di Basel,” kata Narudi, Senin (22/5/2023).

 

“Namun pada pertengahan tahun 2022 lalu, memang adanya sejumlah hewan sapi yang terserang penyakit mulut dan kuku dengan jumlah sebanyak 432 ekor sapi dengan rincian 430 sapi sembuh total dan 2 ekor sapi mati disebabkan karena terjangkit PMK ini,” tambahnya.

Baca Juga  Malam Penutupan HUT ke 79 RI akan Digelar di Kawasan Simpang Lima Toboali  

 

Selain itu, Narudin menyampaikan meskipun kondisi sapi di Basel saat ini telah terbebas dari kasus aktif penyakit mulut dan kuku. Akan tetapi para perternak harus tetap menjaga kebersihan sanitasi kandang.

 

“Walapun sudah terbebas dari PMK, saya minta para peternak sapi harus secara rutin menjaga kebersihan kandang maupun kesehatan hewan sapinya,” ujarnya.

 

Tidak hanya itu, dirinya menyebutkan begitu juga dengan para pedagang, supaya lebih berhati-hati mendatangkan sapi dari luar ke daerah Basel.

 

Baca Juga  Satlantas Polres Basel Amankan Sopir Dump Truk yang Terlibat Adu Kambing dengan CRV Hitam di Desa Bikang

“Karena ancaman penyakit pada hewan tetap ada dan ditakutkan sapi itu akan menjangkiti hewan ternak yang ada di pulau Bangka,” sebut Narudin.

 

Kemudian, Nurudin mengungkapkan akan terus menggenjot program vaksinasi hewan, disinfektan, pemeriksaan, hingga lalu lintas hewan ternak pun dijaga secara ketat. Termasuk upaya lainnya dalam mengatasi kasus tersebut.

 

” Kami akan bekerja sama dengan Balai Karantina Dinas Pertanian Kota Pangkapinang mengawasi dan menjaga ketat arus Lalu lintas hewan ternak. Kita jaga secara ketat dan periksa sapi yang masuk dari luar daerah,” ungkapnya. (Tcc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *