TOBOALI, CERAPAN.ID – Progres Proyek Pembangunan Gedung Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Selatan (BPS Basel) dengan pengerjaan 120 hari kerja telah menelan anggaran Rp 2,5 miliar yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2023.
Pengerjaan yang dimulai dari bulan Agustus sampai Desember 2023 baru mencapai 50 persen dan tampak di lapangan terdapat beberapa pekerja yang tidak menggunakan K3 seperti halnya helem, sebagai pengaman bagian kepala.
Saat diwawancarai di lokasi proyek pada Selasa (31/10/2023) kemarin, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari proyek Pembangunan Gedung BPS Basel, Dayat mengatakan bahwa saat ini sedang melakukan pembangunan gedung BPS baru.
“Dari bangunan yang baru saat ini, tetap satu lantai 1 sama dengan yang sebelumnya, tetapi diubah tingginya 6 meter, dengan luasan per ruangan sekitar 4 meter. Kalau dihitung dari keseluruhan pembangunan gedung seluas 590 meter,” katanya.
Menurut keterangannya, bahwa proses pembangunan gedung tersebut total anggaran yang digunakan kurang lebih sekitar Rp 2,9 miliar, namun karena proses lelang jadi total sekitar Rp 2,5 miliar dengan banting harga 87 persen.
“Progres pembangunan juga sudah mencapai 50 persen, yang meliputi pondasi, sudah slup, volume, pemasangan balok atas, serta bata merah dengan memperbanyak jendela pada pembangunan gedung ini. Dengan total anggaran sekitar Rp 2,5 miliar,” terang Iqbal.
Iqbal mengungkapkan, mengingat sudah mulai memasuki musim penghujan pihaknya kini mulai memasang rangka atap guna mengantisipasi apabila hujan, maka masih tetap kerja.
“Untuk kendala sendiri pada saat ini pemasangan steiger kayu, yah karena memang terkadang saat pemasang terjadi hujan. Kantor yang baru ini memang banyak berbeda dari kantor yang lama sebab akan ada sekat – sekat antar ruangan dan lebih dipersedikit dengan menggabungkan antar bagian, tidak ada posisi khusus juga atau tempat duduk tertentu,” ungkapnya.
“Untuk masa kerja yakni 120 hari, yang dimulai dari bulan Agustus – Desember 2023 dan saat ini kita akan lembutkan para pegawai guna mengejar ketertinggalan, serta 65 persen pekerja bangunan ini dari lokal,” lanjut Iqbal.
Sementara itu, Pelaksana Lapangan CV Tifani Jaya Mandiri, Ariyanto menjelaskan bahwa pihaknya secepat mungkin mengejar ketertinggalan salah satunya dengan menambah pekerja.
“Karena memang pengejaran awal ini mempercepat pemasangan plafon dengan mulai mengecor balok pondasi setelah itu langsung memasang atap dan di cor. Begitu juga dengan beberapa barang bangunan juga ada dari luar, jadi sebelum kehabisan barang material pembangunan pihaknya sudah memesan dahulu,” terangnya.
“Dalam hal ini, kita optimis pembangunan bangunan gedung BPS Basel ini selesai tepat waktu, sebab dengan kinerja para pegawai sekarang tetap optimis tepat waktu,” jelas dia. (Tcc).