Respon Keluhan Masyarakat, Pemkab Basel Sidak Semua Pangkalan Gas Melon 3 Kg di Toboali

TOBOALI, CERAPAN.ID – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan gas LPG 3 kg di Kecamatan Toboali.

“Sidak yang dilakukan pada Kamis 30 Januari 2025 kemarin, sebagai tindak lanjut atas pengaduan masyarakat yang pernah disampaikan melalui media sosial terkait kelangkaan dan lonjakan harga gas 3 kg yang terbilang tinggi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” kata Kepala DKUKMINDAG Basel Anshori, Jumat (31/1/2025) siang.

Anshori memaparakan sidak yang dilakukan pihaknya tersebut merujuk pada Permendag Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pengawasan Kegiatan Perdagangan, khususnya Pasal 15 ayat (a) dan (b) yang mengatur pelaksanaan pengawasan berdasarkan pengaduan masyarakat dan informasi yang diterima melalui media elektronik.

“Dari hasil pantauan di lapangan, tim kita di beberapa pangkalan gas 3 kg di wilayah Toboali di agen PT. HKM di Jalan Sudirman, terdapat 37 pangkalan gas yang mendistribusikan gas 3 kg, dengan total penyaluran pada hari itu mencapai 1.640 tabung, dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) agen PT HKM sebesar Rp 16.500 per tabung untuk wilayah Kecamatan Toboali,” terang dia.

Baca Juga  Puluhan Emak-Emak Kecewa Gelaran Pasar DKUKMINDAG Basel Tidak Tepat Waktu

“Pantauan kedua dilakukan di lima pangkalan gas di Kecamatan Toboali, yang mencatatkan penyaluran sebanyak 530 tabung. Hasil pengawasan menunjukkan bahwa distribusi gas 3 kg sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Setiap Kepala Keluarga (KK) yang terdaftar mendapatkan satu tabung gas 3 kg, dengan HET pangkalan kepada konsumen sebesar Rp 18.900 per tabung,” tambah Anshori.

Diungkapkan Anshori bahwa dari hasil pantauan di lokasi ketiga, yang meliputi toko, warung, dan rumah warga di Jalan Teladan, Jalan Sudirman, serta Jalan Selamet, menemukan adanya penjualan gas 3 kg dengan harga yang jauh lebih tinggi, yakni antara Rp 30.000 hingga Rp 45.000 per tabung.

Baca Juga  Pemkab Basel Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting

“Kenaikan harga ini disebabkan oleh praktik jual beli gas 3 kg yang dilakukan oleh oknum di beberapa toko dan warung yang membeli gas dari warga atau toko lain secara eceran, bukan langsung dari pangkalan resmi. Dari laporan dilapangan bahwa para pengecer ini memanfaatkan situasi untuk menjual kembali gas 3 kg dengan harga yang jauh lebih tinggi,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, meskipun stok gas 3 kg di Kecamatan Toboali terbilang cukup aman, fenomena ini menambah beban masyarakat yang harus membayar harga lebih mahal di luar ketentuan yang berlaku.

“Secara keseluruhan, wilayah Kecamatan Toboali memiliki empat agen gas 3 kg yang mengelola 88 pangkalan gas. Total penyaluran gas 3 kg di Kecamatan Toboali mencapai 38.510 tabung per bulannya. Dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Toboali yang mencapai 27.893 KK, angka penyaluran ini diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga di wilayah kecamatan Toboali,” sebut Ansori.

Baca Juga  1.050 Peserta Meriahkan Basel Run 2025 Peringati Hari Jadi ke-22 Bangka Selatan

Lebih lanjutnya, Ansori juga mengatakan, sementara untuk di tingkat Kabupaten Basel terdapat empat agen gas 3 kg yang mengelola 218 pangkalan gas.

“Setiap bulan, penyaluran gas 3 kg di Kabupaten Basel mencapai 183.000 tabung. Meski demikian, pemerintah setempat terus mengawasi distribusi gas ini agar tidak ada penyalahgunaan yang dapat merugikan konsumen atau masyarakat,” katanya.

Ia menegaskan, pihak DKUKMINDAG Basel memastikan akan tetap terus melakukan pengawasan secara rutin terhadap distribusi gas 3 kg di setiap pangkalan.

“Langkah ini diambil untuk mencegah praktik jual beli gas dengan harga yang melambung tinggi, dan memastikan bahwa setiap warga dapat membeli gas 3 kg dengan harga yang sesuai dengan ketentuan pemerintah,” tegas Ansori. (Tcc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *