PAYUNG, CERAPAN.ID – Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kriopanting Kabupaten Bangka Selatan (Basel) mencapai 80 sampai 100 kg per 3 bulannya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur RSUD Kriopanting dr. Helen Sukendy bahwa estimasi limbah medis pada RSUD Kriopanting terdata sekitar 80 sampai 100 kg per 3 bulan.
“Meskipun dengan ratusan kilo per 3 bulanya, kami RSUD Kriopanting sudah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk pengolahan limbahnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa, pihak ketiga akan datang untuk mengambil limbah medis yang memang sudah di siapkan pada tempat penampungan TPS di RSUD Kriopanting ini.
“Jadi, limbah medis yang ada di tempat penampungan TPS, sudah kami timbang sesuai dengan jumlah yang sudah kami sepakati. Lalu pihak ketiga akan datang untuk mengambilnya, kerjasama atau kontrak kerja sudah berlangsung kurang lebih 1 tahun berjalan lancar sampai sekarang,” jelas Helen.
Diungkapkan Helen, bahwa pihaknya belum punya insinerator di RSUD Basel untuk pengelolahan limbah medis ini.
“Oleh karena itu, kami masih bekerja sama dengan pihak ketiga. Nah, kita mempunyai tempat penampungan TPS memang belum terbilanh standar. Tapi ada tempatnya untuk menampung limbah medis sementara yang aman jauh dari ruangan inap,” ungkapnya.
“Saya sangat bersyukur sekali, dalam hal pengelolahan limbah medis B3 ini, Kami juga punya petugas sanitasi. Jadi saya rasa tidak ada kendala sampai saat ini. Dan hubungan kita dengan pihak ketiga lancar sampai sekarang,” lanjut Helen. (Tcc)