Seorang ABK KM Harapan Kita Meninggal Dunia di Perairan Tanjung Merun Sadai

CERAPAN.ID, SADAI – Seorang Anak Buah Kapal (ABK) KM Harapan Kita  rute Pelabuhan Sunda Kelapa menuju Pangkalan Nipah Pontianak meninggal dunia dini hari di Perairan Tanjung Merun, Sadai, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Sabtu (18/2/2023).

Korban yang meninggal dunia bernama Aho (69) yang beralamat di Kecamatan Pademangan Jakarta Utara diduga karena menderita penyakit komplikasi sekitar pukul 00.05 WIB. Berangkat dari Sunda Kelapa pada 13 Februari lalu pada Jumat sempat berlindung di Perairan Merun Sadai karena cuaca buruk.

Baca Juga  Pengunjung Restoran Ini Kena Bogem Mentah dari Mantan Juara Tinju Kelas Berat Dunia

Menurut keterangan salah satu rekan dari korban, pada waktu melihat Aho sedang duduk lemas di dek kapal. Pada saat sirekan korban hendak mengangkat bagian perut korban masih terasa bergerak. Namun tanpa di sadari, ketika korban dibaringkan di atas tempat duduk oleh rekanya, ternyata Aho sudah meninggal dunia.

Saat di konfirmasi, Kasat Polair Polres Basel, AKP Amri seizin Kapolres Basel AKBP Joko Isnawan membenarkan adanya kejadian seorang ABK KM Harapan Kita meninggal dunia.

Baca Juga  1.050 Peserta Meriahkan Basel Run 2025 Peringati Hari Jadi ke-22 Bangka Selatan

“Jadi sebelum berlayar korban juga sempat berobat di klinik Jakarta Utara dan Aho menderita penyakit asam gula, gula darah serta asam lambung menurut keterangan dari rekan korban,” ungkap Kasat Polair Polres Basel, AKP Amri, Minggu (19/2/2023).

Dirinya mengatakan bahwa pada saat melakukan evakuasi terhadap korban Aho oleh Anggota Satpolair, Personel Ident Polres Basel dan BKO Ditpolair Polda Babel

“Saat dilakukan evakuasi tim gabungan menemukan obat gula darah, obat pereda nyeri, obat antibiotik serta obat racik di atas meja kamar tidur korban,”

Baca Juga  120 Personel Polres Basel Dikerahkan Saat Gelaran Natal dan Malam Tahun Baru

Kedati demikain AKP Amri menjelaskan saat dilakukan pemeriksaan tidak ada tanda-tanda tindak kekerasan akibat peristiwa itu.

“Korban setelah dievakuasi langsung dibawa ke RSUD Basel untuk divisum. Korban dimakamkan di Desa Sadai atas permintaan keluarga. Tim Satpolair mengurus korban dari awal hingga penguburan,” jelas AKP Amri (Tcc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *