TOBOALI, CERAPAN.ID – Komisi 2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) soroti anggaran perawatan bangunan di tempat wisata pada saat rapat bersama dengan Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (DPKO) Bangka Selatan di ruang pertemuan Komisi II DPRD Basel, Senin (12/06/2023).
Pasalnya Komisi 2 DPRD menilai anggaran perawatan bangunan di tempat wisata tersebut karena pihak Pemkab Basel hanya bisa membangun akan tetapi setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait tidak bisa menganggarkan biaya perawatan apa yang sudah dibangun.
Sekretaris Komisi 2 DPRD Basel Wendy mengatakan bahwa dalam rapat dengan DPKO Basel sudah dibahas untuk masalah pemeliharaan tempat wisata yang meliputi fasilitas seperti gedung, toilet dan museum Gerhana Matahari yang ada di pantai kerasak Kecamatan Tukak Sadai.
“Jadi memang selama ini Dinas atau OPD cuma bisa membangun saja tanpa disertakan anggaran untuk pemeliharaan gedung maupun fasilitas lainnya. Akhirnya percuma dilakukan pembangunan kalau tidak ada pemeliharaannya,” katanya.
“Sebagi contohnnya, seperti gedung museum gerhana matahari yang ada di pantai tanjung kerasak Desa Pasir Putih Kecamatan Tukak Sadai, itu sudah rusak parah karena tidak adanya anggaran pemeliharaan tersebut, bukan hanya itu saja mungkin di tempat wisata lainnya juga mengalami hal serupa,” tambah Wendi.
Selain itu, Wendi menjelaskan bahwa pada saat rapat dengan komisi 2, pihak DPKO Basel, menyampaikan anggaran pada pemeliharaan fasilitas yang dibangun cuma sebasar 50 juta dalam satu tahunnya.
“Bayangkan apakah cukup dengan anggaran sebesar 50 juta satu tahunnya untuk pemeliharaan fasilitas yang gedung yang dibangun tersebut. Karena akan dipastikan setiap gedung akan mengalami kerusakan dengan berjalannya waktu. Nah, kalau anggaran pemeliharaannya tidak ada, ketika rusak artinya percuma dibangun kalau tidak ada pemeliharannya,” jelasnya.
Menurut Wendy, selama ini setiap Dinas yang ada di Pemkab Basel memang rata rata seperti itu, bisa membangun tetapi pemeliharaannya tidak ada sama sekali.
“Ya, termasuk pemeliharaan Insfrastruktur, ataupun gedung-gedung pada kawasan pendestrian yang seharusnya ada anggaran untuk pemeliharaan, karena jangan hanya membangun saja. Setelah itu, ditinggalkan sampai rusak tanpa ada pemeliharaan untuk kelanjutan,” pungkas Wendi.
Kemudian Wendi sangat berharap pada tahun-tahun yang akan datang Pemkab Basel bisa menganggarkan anggaran yang besar untuk terkait dengan pemeliharaan fasilitas wisata di daerah Basel.
“Kami dari komisi 2 berharap agar tahun depan, bisa menganggarkan anggaran yang lebih besar untuk pemeliharaan fasilitas wisata, gedung maupun Insfrastruktur yang telah dibangun jangan sampai kelihatan mubazir tanpa adanya pemeliharaan setelah rusak,” harap Wendi. (Tcc)