TOBOALI, CERAPAN.ID – Hasil audensi terbuka terkait penolakan aktivitas PIP mitra PT Timah Tbk diperairan laut Desa Rias, antara kelompok nelayan dan petani dengan pihak PT Timah Tbk, diruangan kerja Bupati Bangka Selatan, berakhir walkout.
Walkout yang dilakukan massa nelayan dan petani dari audensi yang difasilitasi Bupati Riza Herdavid. Lantaran pihak PT. Timah Tbk dianggap tidak siap dalam menunjukkan sembilan dokumen legalitas perizinan aktivitas PIP dilaut Desa Rias yang menjadi tuntutan utama dari kelompok tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Humas PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan bahwa sebenarnya sudah mengusahakan menyajikan apa-apa saja yang diminta ataupun tuntutan dari masyarakat nelayan.
“Karena kami pun PT. Timah adalah bagian dari masyarakat. Tentunya dalam audensi ini semua berharap ada sebuah solusi dan titik temu terkait aktivitas penambangan dilaut Desa Rias. Perusahaan telah mengusahakan menyajikan apa-apa saja yang diminta oleh masyarakat nelayan,” kata Anggi usai audensi diruang kerja Bupati Basel, Selasa (30/5/2023).
Kedati demikian, dirinya mengungkapkan bahwa setelah audensi ini. Pihaknya akan langsung berkoordinasi kepada manajemen untuk segera ditindaklanjuti.
“Jadi selanjutnya ataupun kedepanya kita coba menjadikan ini sebagai sebuah hal pembelajaran bagaimana kedepannya itu kita akan lebih baik tentunya dalam hal berkomunikasi dengan Forkompinda Basel dan masyarakat,” ungkap Anggi.
Kemudian Anggi menyebutkan apa yang menjadi tuntutan utama yang diminta nelayan terkait permasalahan dokumen perizinan.
“Sebenarnya bahwa beberapa surat izin dokumen juga sudah kita disampaikan kepada kelompok nelayan dan petani di saat audensi namun, kalau masih ada kekurangan, PT. Timah Tbk mohon untuk dimaafkan. Ya, bukan berarti kami tidak ingin menyampaikan tapi kekurangan itu merupakan hal biasa lah dalam penyajian dokumen-dokumen yang sebenarnya terjadi,” sebut dia.
“Intinya sekarang semua kepala kita tertunduk, sama-sama tenang dan merendahkan diri untuk sama-sama cooling down agar dapat mencari solusi yang baik di semua sektor,” lanjut Anggi. (Tcc)