Tuntut Harga Timah Stabil, Puluhan Istri Penambang Sukadamai Minta Koperasi Mitra PT Timah Segera Ditutup

TOBOALI, CERAPAN.ID – Puluhan istri dari para penambang timah TI Apung jenis Tower dan Selam di perairan laut Suka Damai, Kelurahan Tanjung Ketang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), melakukan aksi demo di halaman Kantor Bupati Bangka Selatan, Kamis (12/10/2023).

Aksi demo yang dilakukan oleh para istri penambang tersebut tak lain hanya meminta keadilan kepada pemerintah daerah, sebab harga timah yang dibelikan dari salah satu Mintra PT. Timah yang menaungi para ponton TI jenis tower dan selam di laut Sukadamai tidak sesuai standar atau harga normal.

Tampak juga di lapangan, puluhan para istri penambang tersebut melakukan orasi dengan membawa kertas karton dengan bertuliskan aksi demo damai para istri penambang dan meneriakkan untuk menutup penimbangan mitra PT. Timah yang berada di Sukadamai.

Baca Juga  PT Timah Lakukan Beragam Insiatif Program untuk Mendukung Ketahanan dan Pengembangan Pertanian di Lingkar Tambang

 

Salah satu perwakilan istri penambang Nadia mengatakan, bahwa kedatangan ia bersama istri penambang lainnya ke Kantor Bupati untuk meminta keadilan sebab harga timah yang didapatkan sekarang ini dibeli dengan harga murah atau tidak sesuai standar.

 

“Jadi, saya bersama dengan istri penambang lainnya datang melakukan orasi seperti hanya meminta atau menuntut keadilan kepada pemerintah daerah. Karena timah yang dibeli dari salah satu mitra PT. Timah dalam melakukan penimbangan di sukadamai tidak sesuai standar atau murah,” katanya.

Baca Juga  Ada Apa? Oknum KPPS TPS 05 Halangi Wartawan Ambil Liputan Pelaksanaan Pemilu 2024 dari Luar Ruangan

 

Ia menyebutkan pihaknya menginginkan harga timah yang dibeli harus sesuai dengan apa yang dikeluarkan untuk berangkat ke ponton tempat bekerja, pasalnya dalam satu ponton terdapat 5-6 orang pekerja.

 

“Kami hanya inginkan harga timah yang di beli dari mitra PT. Timah dengan harga Rp 150 sampai dengan Rp 160 ribu per kilogramnya, karena harga timah sekarang sekitar Rp 180 ribu, jangan dihargai cuma Rp 75 ribu,” sebut Nadia.

 

“Kami ini rakyat kecil pak, jangan ambil hasil timah semaunya saja, tidak mikirin nasib kami seperti pekerja dengan harga timah yang murah seperti ini. Saya harap pemerintah daerah bisa mengatasi problem yang rakyatnya alami khususnya di wilayah kerja TI apung dan selam sukadamai,” lanjut Nadia.

Baca Juga  Miris!! Disaat Anggaran Miliaran Rupiah untuk Petani Rias, Namun ada Poktan yang Tak Tersentuh Pemerintah

 

Sementara itu, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sumindar yang menerima perwakilan istri – istri para penambang yang demo menyampaikan.

 

“Kami terima aspirasi mereka, nanti kita sampaikan ke Bupati apa tuntutan mereka yang pastinya tetap tertib dan damai jangan sampai ada keributan di tengah – tengah masyarakat,” pungkasnya. (Tcc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *